BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Setiap organisme
memiliki keterbatasan untuk tumbuh dan berkembang, lalu pada suatu ketika akan
mengalami proses penuaan dan akhirnya mati. Karenanya perlu pembentukan
generasi baru untuk menggantikan generasi yang sudah mati agar tidak terjadi
penyusutan populasi dan kepunahan populasi.
Reproduksi
merupakan cara suatu organisme memperbanyak diri untuk kelangsungan hidup
jenisnya. Reproduksi pada organisme selalu di dahului oleh reproduksi sel
karena sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Setelah reproduksi
sel secara terus menerus yang
menyebabkan organisme tumbuh dan berkembang barulah terjadi reproduksi untuk
memperbanyak diri. Reproduksi tersebut dapat dibedakan menjadi reproduksi
seksual (generatif) dan akseksual (vegetatif). Reproduksi pada tumbuhan lebih
bervariasi dibandingkan dengan kebanyakan hewan.
B. TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis mempunyai maksud
dan tujuan antara lain :
a.
Dapat
mengetahui tentang pembelahan sel (Mitosis).
b.
Dapat
mengetahui proses pembelahan sel (Mitosis).
c.
Dapat
mengetahui hasil dari pembelahan sel (Mitosis).
C. RUMUSAN
MASALAH
a. Apa pembelahan sel (Mitosis) itu ?
b. Bagaimana proses dari pembelahan tersebut ?
c. Apa hasil yang diperoleh dari pembelahan sel (Mitosis) tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MITOSIS
Mitosis adalah prose pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi : profase, metafase, anafase, dan telofase.
Mitosis terjadi didalam sel somatik (sel tubuh) yang bersifat merismatik yaitu sel – sel yang hidup terutama sel – sel yang sedang tumbuh. Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang mengandung jumlah kromosom / materi hereditas yang sama atau identik dengan induknya.
Tujuan mitosis, yakni sebagai berikut :
1. Mengganti sel – sel yang rusak / Regenerasi.
2. Perkembangan dari satu sel menjadi banyak.
3. Membentuk individu yang baru (reproduksi sel baru) pada individu bersel tunggal.
B. FASE MITOSIS
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses
pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif
melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut
dibedakan menjadi dua fase (tahap) utama, yaitu interfase dan mitosis.
Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G (growth atau gap), fase S
(synthesis), dan fase G2 (growth atau gap2).
Pembelahan mitosis
dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis
adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu
Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian
sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
1. Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom, membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a. Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
b. Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan
berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat
gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c. Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu
kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju
kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.
d. Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada pada kutub berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
2. Terbentuk
kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat
– serat gelendong menghilang.
4.
Terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah
bidang pembelahan. Akhirnya ,
terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama
2.
Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi
dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin
pada bagian tengah sel. Cincin
kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini
mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan,
sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel.
Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap
telofase.
C. HASIL
MITOSIS
1.
Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang
masing – masing diploid.
2.
Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel
induknya.
3.
Sel anak memiliki materi hereditas yang sama dengan
induknya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pembelahan
sel ada beberapa macam, salah satunya yaitu pembelahan sel Mitosis. Pembelahan mitosis
menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel
induknya, Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis yang terdiri
dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, Telofase dan yang kedua adalah
fase sitokinesis.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini
penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya suatu kesempurnaan
sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar