Berbagai keanekaragaman yang terdapat di muka bumi ini, semata-mata tidak hanya terjadi dalam sekali peristiwa. Terdapat asal muasal dari semua ini, seperti halnya keanekaragaman ras. Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal-usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi.
Di awal abad ke-20 istilah ini sering digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beranekaragam dari segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampangluar) yang sama. Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena faktor-faktor kondisi iklim dan geografis, faktor perkawinan dan gen.
Begitu banyak ras yang terbagi dibelahan dunia salah satunya adalah ras mongoloid. Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid. Anggota ras Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar.
Dalam ras mongoloid sendiri dibagi beberapa ras lain, salah satunya Malayan mongoloid. Sub-ras ini memiliki ciri-ciri fisik seperti berambut hitam lurus hingga bergelombang, bermata besar dan berkulit kuning langsat hingga kecoklatan. Persebarannya meliputi Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei Darussalam dan Filipina.
Konsep subras Malay (Malay: Bangsa Melayu) diusulkan oleh seorang peneliti berkebangsaan Jerman, Johann Friedrich Blumenbach (1752–1840), dan digolongkan sebagai ras berkulit coklat.
Malayan Mongoloid (Ras Asia Tenggara) telah menyebar di Asia Tenggara, Oseania dan bahkan di pulau Madagaskar lepas pantai Afrika bersamaan dengan penyebaran bahasa Austro-Asia dan bahasa Austronesia. Bahkan mereka telah sebagian besar menghapus keberadaan ras Australoid.
Teori di atas sudah tidak di pakai lagi.. sudah di bantah kan
BalasHapusmaksd nya?
HapusMaksudnya, secara genetis ternyata Ras Manusia tidak bisa ditentukan semudah itu. Kita semua terlalu mirip 1 sama lain. Sekarang ada proyek pemetaan genetik (The Genographic Project) yang lagi gencar dilakukan untuk membuktikan hal tersebut.
HapusMakasih Infony
Hapusmksdnya
BalasHapusBner bro
BalasHapus