A.
PENGERTIAN
Dari bahasa yunani nematoda adalah sebuah filum.
Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak, yaitu
sekitar 80.000 spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit.
Secara
umum siklus hidup nematoda parasit tumbuhan itu hampir sama. Telur menetas
menjadi larva yang bentuk dan strukturnya sama dengan dewasa. Larva berkembang
dengan melakukan pergantian kulit pada setiap akhir fase. Semua jenis
nematoda mempunyai empat fase larva, pada fase ini nematoda sangat aktif
menginfeksi akar. Pada pergantian kulit yang terakhir maka dapat diketahui
jenis nematoda jantan atau betina. Nematoda jantan ditandai dengan adanya
specula. Sedangkan nematoda betina mempunyai vulva dan dapat menghasilkan telur
yang fertile setelah mengadakan perkawinan dengan nematoda jantan atau dengan
cara parthenogenesis. Apabila kondisi menguntungkan untuk hidup maka
siklus hidup bisa mencapai 3 – 4 minggu.
Ciri-ciri umum nematoda, yaitu sebagai berikut :
1. Mempunyai
saluran pencernaan dan rongga badan, rongga badan tersebut dilapisi oleh
selaput seluler sehingga disebut speudosel atau
psedoseloma.
2. Potongan
melintangnya berbentuk bulat, tidak bersegmen dan ditutupi oleh kutikula yang
disekresi oleh lapisan hipodermis (lapisan sel yang ada dibawahnya). Nametoda ukurannya sangat kecil dan tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Untuk melihatnya harus dengan mikroskop.
Terlihat bentuk nematoda seperti cacing dengan ujung dan pangkalnya yang
meruncing. Dengan ukuran yang sangat kecil nematoda mampu menembus jaringan
tanaman. Kemudian menginfeksi larva hama yang berada di dalam batang tanaman. Gejala serangan nematoda terhadap tanaman terbagi
atas dua kelompok :
A. Gejala
serangan di atas permukaan tanah :
1. Pertumbuhan
tidak normal yang diakibatkan oleh luka pada tunas, titik tumbuh, dan
primordial bunga.
a. Tunas
mati
Kadang–kadang
serangan nematoda dapat menyebabkan matinya tunas atau titik tumbuh tanaman,
sehingga tanaman tidak dapat hidup.
b. Batang
dan daun mengkerut
Serangan
nematoda pada titi tumbuh tanaman, kadang–kadang tidak sampai menyebabkan
tanaman mati dan masih memungkinkan batang, daun, atau struktur lain dapat
berkembang. Namun perkembangan organ–organ tersebut tidak sempurna sehingga
menyebabkan terjadinya pengerutan atau pemuntiran.
c. Puru
biji
Biji tanaman
rumputan atau biji–bijian yang terserang larva anguina. Setelah bunga
terbentuk, nematoda yang telah tumbuh sempurna mulai masuk dan menyerang bagian
ini sampai menatoda dewasa. Di tempat inilah nematoda berkembangbiak. Akibatnya
primordial bunga akan membentuk puru yang di dalamnya berisi sejumlah besar
larva nematoda. Nematoda ini mampu hidup pada waktu yang cuup lama.
2. Pertumbuhan
tidak normal sebagai akibat terjadinya luka pada bagian dalam batang dan daun
a. Nerosis
Beberapa jenis
nematoda hidup dan makan dalam jaringan batang dan daun akibatnya terjadi
nekrosis.
b. Becak
dan Luka Daun
Nematoda yang
menyerang daun kadang-kadang makan dan merusak parenkin. Nematoda tersebut
masuk melalui stomata.
c. Puru
pada daun
Anguina
balsamophila dan A. millefolii menyebabkan terjadinya puru pada daun yang terserang
oleh nematode ini.
B. Gejala
serangan di bawah permukaan tanah
1. Puru
akar
Gejala ini
tampak apabila suatu tanaman terserang nematode puru akar. Ada beberapa jenis nematoda
yang menyebabkan puru akar, yaitu Naccobus
dan Ditylehus radicicola. Kedua nematoda
tersebut membentuk puru akar tanaman obat, barley dan jenis rerumputan lain.
2. Busuk
Nematoda yang
masuk pada tanaman menyebabkan luka. Terjadinya luka ini mula-mula disebabkan
oleh cucukan nematoda, namun kerusakan yang lebih berat yang terjadi
selanjutnya mungkin diakibatkan oleh serangan organisme lain yang masuk sebagai
hama skunder.
3. Nekrosis
pada permukaan
Nematoda yang
makan akar tanaman dari luar, mungkin akan menyebabkan matinya sel-sel yang
terdapat di permukaan jaringan. Keadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan
terjadinya perubahan warna pada bagian tersebut. Apabila populasi nemaroda yang
menyerang tinggi dapat menyebabkan matinya sel-sel epidermis, sehingga akar-akar
yang masih muda akan berubah warnanya menjaid kekuningan sampai
kecoklat-coklatan.
4. Luka
Gejala ini
terjadi apabila cucukan nematoda menyebabkan terjadinya luka yang berukuran
kecil samapi sedang.
5. Percabangan
akar yang berlebihan
Adanya serangan nematoda
dapat memacu terbentuknya akar-akar kecil disekitar ujung akar.
6. Luka
atau kematian ujung akar
Setelah nematoda
makan pada akar, mengakibatkan ujungnya akan terhenti pertumbuhannya demikian
pula terhentinya pertumbuhan cabang-cabang akar, sehingga akan timbul gejala :
a. “Stubby root”, yaitu cabang-cabang akar
yang berukuran kecil akan terhenti pertumbuhannya, sehingga membentuk ikatan
akar.
b. “Coarse roof”, yaitu apabila pertumbuhan
akar yang menyamping terhenti, beberapa diantaranya berukuran pendek, system
perakaran utama lebih besar dan tidak banyak dijumpai akar-akar kecil.
c. “Curly tip”, yaitu luka yang terjadi pada
sisi akar dekat ujung, yang mungkin akan menghambat pertumbuhan dan pemanjangan
akar pada bagian sisi tersebut. Akibatnya akar akan memuntir. Gejala ini timbul
akibat serangan nematode Xiphinema (dagger nematode).
B.
TANAMAN PENGENDALI
Dari biji
dan daun nimba kita bisa membuat pestisida organik untuk menggendalikan hama
tersebut. Biji dan daun nimba mengandung bahan aktif azadirachtin, salanin,
nimbinen dan meliantriol. Pestisida nabati yang dihasilkan dari daun nimba
sangat efektif untuk mengendalikan hama ulat, hama penghisap dan nematoda puru
akar. Selain itu nimba juga berfungsi untuk mengendalikan penyakit yang
disebabkan oleh jamur fusarium dan sclerotium serta bakteri.
Tehnik cara pembuatan pestisida
nabati dari biji nimba adalah sebagai berikut:
- Tumbuk sampai halus 200-300 gr biji nimba
- Rendam dalam 10 lt air selama semalam
- Saring larutan tersebut dengan kain
- Larutan siap disemprotkan ke tanaman
Selain itu juga dapat :
1.
100 gr biji mimba ditumbuk halus dan diaduk dengan 20 cc
alkohol.
- Diencerkan dengan 2 liter air.
- Endapkan selama 24 jam.
- Encerkan pestisida diatas dengan perbandingan 1 liter pestisida untuk 14 liter air (1 tangki semprot)
- Semprotkan pada batang dan daun tanaman padi yang ada hamanya.
- Siramkan pestisida tersebut pada pangkal batang tanaman yang terserang nematoda.
Tehnik cara pembuatan pestisida
nabati dari daun nimba adalah sebagai berikut:
- Tumbuk halus 1 kg daun nimba kering/ daun nimba segar
- Rendam hasil tumbukan tersebut selama semalam
- Saring dengan kain larutan tersebut
- Larutan siap disemprotkan
Serbuk daun dan biji nimba kering
juga sangat efektif digunakan untuk mengendalikan nematoda puru akar pada
tanaman tembakau. Cara penggunaannya adalah dengan cara menaburkan 15-30 gr
serbuk daun nimba/ 5-10 gr serbuk biji nimba pada lubang tanam tembakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar